Waymo, unit mobil self-driving milik Alphabet, secara resmi mengumumkan rencana untuk meluncurkan layanan taksi driverless (tanpa pengemudi) di London, Inggris. Pengumuman pada 15 Oktober 2025 ini menetapkan London sebagai pasar Eropa pertama bagi robotaxi Waymo.
Perusahaan menyatakan akan memulai uji coba di jalanan London dalam beberapa bulan mendatang, dengan spesialis keselamatan manusia berada di belakang kemudi. Layanan robotaxi komersial ditargetkan untuk dibuka pada tahun 2026, asalkan Waymo dapat memperoleh izin yang diperlukan dari regulator serta pemimpin lokal dan nasional.
Ekspansi ke London ini menjadikannya kota internasional kedua bagi Waymo, setelah dimulainya pengujian di Tokyo pada awal 2025. Di Amerika Serikat, Waymo telah melakukan ekspansi agresif dan saat ini menawarkan layanan komersial di wilayah Los Angeles, Phoenix, San Francisco, Atlanta, dan Austin, Texas. Waymo juga telah mengumumkan rencana untuk memulai layanan robotaxi di Miami dan Washington, D.C., serta memperoleh izin untuk menguji coba kendaraan otonomnya dengan pengemudi keselamatan terlatih di New York City.
Waymo Driver, Kemitraan Moove, dan Basis di Inggris
Untuk armada di London, Waymo akan menggunakan kendaraan listrik Jaguar iPACE yang dilengkapi dengan sistem otonom Waymo Driver. Waymo juga memperkuat kehadirannya dengan bekerja sama dengan Moove sebagai mitra untuk mengelola operasional dan pemeliharaan armada.
Moove, yang didukung oleh investor seperti Uber, menyediakan pembiayaan kendaraan bagi pengemudi ride-hailing dan menawarkan layanan dukungan transportasi, termasuk pembersihan, perbaikan ringan, dan pengisian daya kendaraan listrik. Waymo sendiri telah memiliki tim teknik di Oxford dan London, menunjukkan komitmen jangka panjang di Inggris.
Dukungan Regulasi dan Persaingan Teknologi
Langkah Waymo didukung oleh iklim regulasi Inggris yang kian kondusif. Pada bulan Juni, pemerintah Inggris mengumumkan kerangka kerja yang dipercepat untuk uji coba komersial kendaraan otonom (AV), sebuah upaya untuk menarik investasi self-driving ke wilayah tersebut. Kota London juga memiliki tujuan ambisius "Vision Zero" untuk menghilangkan semua cedera serius dan kematian dalam sistem transportasinya pada tahun 2041.
Di London, Waymo akan menghadapi pesaing lokal, Wayve, sebuah startup Inggris yang didukung oleh SoftBank dan Microsoft. Wayve juga telah mengumumkan rencana untuk melakukan uji coba komersial robotaxi di London tahun depan.
Terdapat perbedaan teknologi mendasar antara keduanya:
Waymo mengandalkan sistem sensor yang canggih termasuk radar, lidar, dan berbagai sensor lainnya.
Wayve mengembangkan sistem yang berbasis kamera, pendekatan yang mirip dengan yang diusung oleh Tesla.
Metrik Kinerja dan Klaim Keselamatan
Waymo mengklaim sistemnya menawarkan tingkat keselamatan yang unggul. Berdasarkan analisis data perusahaan, sistem Waymo "terlibat dalam lima kali lebih sedikit tabrakan yang menyebabkan cedera, dan dua belas kali lebih sedikit tabrakan yang menyebabkan cedera dengan pejalan kaki dibandingkan dengan pengemudi manusia."
Hingga saat ini, kendaraan self-driving Waymo telah mencatat 100 juta "mil yang sepenuhnya otonom" di jalan umum dan telah menyediakan lebih dari 10 juta perjalanan berbayar kepada penumpang.
Secara finansial, Waymo merupakan bagian dari segmen "Other Bets" Alphabet, yang mencatat pendapatan $373 juta pada kuartal kedua, namun masih menanggung kerugian sebesar $1,25 miliar. Alphabet sendiri dijadwalkan akan melaporkan hasil kuartal ketiganya pada 29 Oktober.

Comments
Post a Comment