The Blockchain to Accelerate Digital Economy in Indonesia


Pada tanggal 24-26 Oktober 2018 lalu diselenggarakan The Indonesia Digital Economy Summit 2018 di Jakarta, kebetulan saya diminta untuk menjadi salah satu pembicaranya. Banyak hal yang dibicarakan untuk mendukung Digital Economy di Indonesia baik dari sisi platform applications, infrastructure, financial services and etc.

Di acara tersebut saya sharing tentang bagaimana monetising Video OTT menggunakan advertising (Oona) dan sudah pernah saya publish perihal Oona pada postingan sebelum ini. Pada artikel kali ini saya sedikit bahas tentang Blockchain yang digadang-gadang akan mendukung percepatan digital economy di Indonesia.

Menurut wikipedia Blockchain merupakan sebuah buku besar terdistribusi (distributed ledger) terbuka yang dapat mencatat transaksi antara dua pihak secara efisien dan dengan cara yang dapat diverifikasi dan permanen. Blockchain dirancang dari awal agar aman (secure by design) dan merupakan contoh sistem komputasi terdistribusi dengan Byzantine Fault Tolerance (BFT) yang tinggi.


Mengapa Blockchain dapat mempercepat perkembangan digital economy khususnya di Indonesia? Seperti yang disampaikan oleh Danny Lim CFO Pundi X pada acara summit tersebut di atas bahwa dalam bisnis digital khususnya bisnis retail saat ini menghadapi tantangan yaitu fee transaksi yang cukup tinggi.

Dengan menggunakan blockchain maka biaya transaksi hanya 0.2 %, sedangakan bila menggunakn konsep tradisional dikenakan fee 0.5% - 3% per transaksi, sehingga akan membawa dampak yang positif untuk perkembangan digital economy di Indonesia.

Comments