
Pada hari Rabu, perusahaan teknologi terkemuka, Nvidia, secara resmi merespons laporan yang menyebutkan bahwa perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) Tiongkok, DeepSeek, telah menggunakan ribuan cip Blackwell selundupan untuk mengembangkan model AI terbarunya. Nvidia, yang merupakan pengembang utama Unit Pemroses Grafis (GPU) yang krusial untuk melatih model-model AI skala besar, menyangkal tuduhan tersebut.
Latar Belakang dan Regulasi Ekspor A.S.
Kontroversi ini muncul karena Amerika Serikat telah memberlakukan larangan ekspor terhadap cip Blackwell milik Nvidia ke Tiongkok. Cip Blackwell, yang dianggap sebagai produk paling canggih yang ditawarkan perusahaan, dilarang dijual ke Tiongkok sebagai bagian dari upaya A.S. untuk mempertahankan keunggulan teknologi dalam perlombaan AI global.
Menurut laporan dari The Information, DeepSeek dilaporkan menggunakan cip-cip yang diselundupkan ke negara itu tanpa izin resmi. Akses DeepSeek terhadap teknologi mutakhir yang dilarang ini telah menjadi titik api politik di antara para pembuat undang-undang A.S.
Penyangkalan Tegas dari Nvidia
Menanggapi laporan penyelundupan tersebut, juru bicara Nvidia mengeluarkan pernyataan resmi:
“Kami belum melihat adanya bukti atau menerima petunjuk mengenai ‘pusat data hantu’ yang dibangun untuk menipu kami dan mitra [produsen peralatan asli/OEM] kami, kemudian dibongkar, diselundupkan, dan dibangun kembali di tempat lain. Meskipun penyelundupan semacam itu tampaknya jauh dari kenyataan (far-fetched), kami tetap menindaklanjuti setiap petunjuk yang kami terima.”
Isu Politik dan Penjualan Cip H200
Nvidia telah menjadi salah satu pemenang terbesar dari ledakan AI karena perannya dalam mengembangkan GPU yang sangat penting bagi kemajuan teknologi AI. Oleh karena itu, hubungan bisnis Nvidia dengan Tiongkok telah menjadi isu politik yang sensitif di kalangan anggota parlemen A.S.
Terbaru, Presiden Donald Trump pada hari Senin mengumumkan bahwa Nvidia diizinkan untuk mengirimkan cip H200—model akselerator AI yang lebih lama—kepada "pelanggan yang disetujui" di Tiongkok dan lokasi lain, dengan syarat pemerintah A.S. akan menerima 25% dari hasil penjualan tersebut. Pengumuman ini, bagaimanapun, menuai penolakan dari beberapa anggota Partai Republik.
Profil DeepSeek AI
DeepSeek mengejutkan sektor teknologi A.S. pada bulan Januari ketika merilis model penalaran bernama R1. Model ini dengan cepat menduduki peringkat teratas di toko aplikasi dan papan peringkat industri. Menurut beberapa perkiraan analis, R1 juga dikembangkan dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan model-model AI lain di A.S.
Pada bulan Agustus, DeepSeek juga mengisyaratkan bahwa Tiongkok akan segera memiliki cip "generasi berikutnya" sendiri untuk mendukung model-model AI domestiknya, menambah kompleksitas persaingan teknologi antara kedua negara.
Comments
Post a Comment