Persaingan AI Memanas: Anthropic Luncurkan Claude Opus 4.5 di Tengah Lonjakan Saham Google dan "Kepanikan" Kompetitor

Anthropic pada hari Senin resmi mendebutkan model AI terbarunya, Claude Opus 4.5, dalam upaya agresif untuk merebut kembali sorotan dari Google. Pengumuman ini datang tepat setelah peluncuran Gemini 3 oleh Google, yang secara cepat menuai pujian atas kinerjanya dan mendorong harga saham induk perusahaan, Alphabet, melonjak lebih dari 6% pada perdagangan Senin siang.

Opus 4.5 hadir di pasar AI yang sedang mengalami pergeseran besar. Anthropic mengklaim model ini sebagai yang terkuat yang pernah mereka buat dan menobatkannya sebagai yang terbaik di dunia untuk "coding, agen, dan penggunaan komputer (computer use)." Mempertahankan keunggulan dalam keterampilan teknis ini sangat krusial bagi masa depan pertumbuhan Anthropic, mengingat reputasinya sebagai pemimpin dalam AI coding.

"Kegagalan" yang Jenius: Kreativitas Opus 4.5

Menurut perusahaan, Opus 4.5 secara teknis mengungguli Gemini 3 Pro milik Google serta GPT-5.1 dan GPT-5.1-Codex-Max milik OpenAI dalam rekayasa perangkat lunak.

Namun, yang paling menarik perhatian bukanlah sekadar angka benchmark, melainkan kemampuan "pemecahan masalah kreatif" model ini. Anthropic mengungkapkan sebuah anekdot menarik di mana Claude Opus 4.5 secara teknis "gagal" dalam satu tes benchmark standar. Dalam tes tersebut, model diminta bertindak sebagai agen layanan maskapai penerbangan. Alih-alih mengikuti skrip kaku yang diantisipasi oleh penguji, model tersebut menemukan cara unik untuk membantu pelanggan yang tidak terpikirkan oleh pembuat soal.

"Jenis pemecahan masalah kreatif inilah yang persis kami dengar dari penguji dan pelanggan kami—ini yang membuat Claude Opus 4.5 terasa sebagai langkah maju yang bermakna," tulis perusahaan dalam pernyataannya.

Efek Domino Gemini 3: Benioff Berpaling, Altman Cemas

Sementara Anthropic memamerkan kreativitas teknis, Google menikmati kemenangan strategis di pasar korporat. Momentum Gemini 3 telah mengguncang tatanan industri, ditandai dengan pernyataan mengejutkan dari CEO Salesforce, Marc Benioff, yang mengatakan bahwa ia meninggalkan ChatGPT untuk beralih ke model terbaru Google.

Kabar ini menjadi katalis utama bagi investor Wall Street, yang langsung merespons positif terhadap saham Alphabet. Di sisi lain, kemajuan pesat Google dilaporkan telah membuat CEO OpenAI, Sam Altman, khawatir. Menurut laporan The Information, Altman memperingatkan rekan-rekannya bahwa pembaruan Google ini akan menciptakan "angin sakal ekonomi sementara" (temporary economic headwinds) bagi pengembang ChatGPT.

Pesaing lain, Meta, juga masih berjuang dalam perlombaan ini, dengan laporan bahwa model andalan mereka, Llama 4 Behemoth, telah mengalami penundaan selama berbulan-bulan.

Taruhan Triliunan Dolar dan Jalan Menuju Profitabilitas

Mengembangkan model AI terbaik bukan sekadar soal kebanggaan; ini adalah alat penjualan utama untuk memikat pelanggan perusahaan (enterprise). Namun, biayanya sangat fantastis. OpenAI dilaporkan berencana menghabiskan lebih dari $1 triliun untuk pusat data guna melatih dan menyebarkan model-modelnya.

Untuk mengimbangi kebutuhan komputasi yang masif ini, Anthropic baru-baru ini menandatangani kesepakatan dengan Amazon dan Google untuk menggunakan hingga 1 juta chip dari kedua raksasa teknologi tersebut guna menagai penawaran mereka sendiri.

Meskipun persaingan sangat ketat, prospek keuangan Anthropic terlihat menjanjikan. Menurut Wall Street Journal, Anthropic berada dalam posisi untuk mencapai titik impas (break even) pada tahun 2028. Sebaliknya, OpenAI diperkirakan baru akan mencapai titik tersebut pada tahun 2030.

Bagi raksasa seperti Google dan Meta, tekanan profitabilitas dari segmen AI tidak terlalu mendesak, mengingat mereka telah mengoperasikan bisnis yang sangat sukses dan menguntungkan di luar penawaran AI mereka. Namun bagi pemain murni seperti Anthropic dan OpenAI, peluncuran seperti Opus 4.5 bukan hanya soal inovasi teknologi, melainkan soal kelangsungan hidup bisnis jangka panjang.

Buku: AI-Powered Strategic Management

Comments