Luma AI Meroket: Raih Pendanaan Seri C $900 Juta dari HUMAIN Arab Saudi, Nilai Perusahaan Tembus $4 Miliar

Luma AI, perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) yang berfokus pada pengembangan Artificial General Intelligence (AGI) multimodal, telah mengumumkan perolehan pendanaan Seri C yang fantastis sebesar $900 juta. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh HUMAIN, sebuah perusahaan AI yang dimiliki oleh Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi, dan mengatrol nilai perusahaan Luma AI menjadi di atas $4 miliar.
Pengumuman pendanaan besar ini, yang juga melibatkan partisipasi dari AMD Ventures serta investor lama seperti Andreessen Horowitz, Amplify Partners, dan Matrix Partners, disampaikan dalam Forum Investasi AS-Arab Saudi pada hari Rabu.
World Models: Melampaui Batas LLM
Fokus utama Luma AI adalah mengembangkan "World Models" multimodal. Model ini dirancang untuk belajar dan memahami realitas tidak hanya dari teks, tetapi juga dari video, audio, dan gambar.
CEO Luma AI, Amit Jain, menjelaskan bahwa World Models ini merupakan evolusi dari Large Language Models (LLM) yang hanya dilatih menggunakan teks. Menurutnya, untuk menjadi efektif dalam membantu manusia di "dunia fisik dan nyata," AI harus mampu memproses dan menyimulasikan berbagai jenis data secara simultan.
"Dengan pendanaan ini, kami berencana untuk meningkatkan skala dan mempercepat upaya kami dalam melatih dan kemudian menyebarkan World Models ini," kata Jain.
Keunggulan Kompetitif Ray3
Sebagai bukti kemampuan teknologinya, Luma AI telah merilis Ray3 pada bulan September—model video penalaran (reasoning video model) pertama di dunia yang mampu menafsirkan prompt untuk menciptakan video, gambar, dan audio.
Jain mengklaim bahwa Ray3 saat ini memiliki benchmark kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan Sora 2 milik OpenAI dan berada di tingkat yang sama dengan Veo 3 milik Google, menempatkan Luma AI sebagai pesaing kuat di garis depan teknologi AI generatif.
Proyek Halo: Infrastruktur Komputasi Terbesar di Dunia
Pendanaan ini tidak hanya tentang modal, tetapi juga tentang infrastruktur. Luma AI dan HUMAIN akan bermitra untuk membangun Project Halo, sebuah AI supercluster berkekuatan 2 gigawatt di Arab Saudi. Menurut Jain, pembangunan ini akan menjadi salah satu penyebaran Graphic Processing Unit (GPU) terbesar di dunia.
Langkah ini sejalan dengan perlombaan global dalam pembangunan superkomputer untuk melatih model-model AI raksasa. Sebagai perbandingan, Meta mengumumkan rencana membangun supercluster 1-gigawatt bernama Prometheus pada bulan Juli, sementara Microsoft menyebarkan supercomputing cluster pertamanya menggunakan platform Nvidia GB300 NVL72 pada bulan Oktober.
HUMAIN, yang diluncurkan pada bulan Mei dan dipimpin oleh veteran industri Tareq Amin (mantan CEO Rakuten Mobile dan kepala Aramco Digital), bertujuan untuk mendorong posisi Arab Saudi sebagai pusat AI global.
"Investasi kami di Luma AI, dikombinasikan dengan supercluster 2GW milik HUMAIN, memposisikan kami untuk melatih, menyebarkan, dan meningkatkan skala kecerdasan multimodal di tingkat terdepan," kata Tareq Amin, CEO HUMAIN.
HUMAIN juga mengumumkan kemitraan terpisah untuk pembangunan pusat data dengan raksasa teknologi lainnya seperti AMD, Cisco, GlobalAI (dengan infrastruktur Nvidia), dan xAI milik Elon Musk.
HUMAIN Create: AI Berbasis Budaya Arab
Kolaborasi ini juga mencakup inisiatif Humain Create, yang bertujuan menciptakan model AI sovereign yang dilatih menggunakan data berbahasa Arab dan regional. Tujuannya adalah membangun model video berbahasa Arab pertama di dunia.
Jain menekankan pentingnya inisiatif ini, mengingat sebagian besar model AI dilatih dengan data hasil scraping dari internet, yang sering kali kurang merepresentasikan negara-negara di luar AS dan Asia.
"Sangat penting bagi kami untuk membawa budaya-budaya ini, identitas mereka, representasi mereka—visual, perilaku, dan segalanya—ke dalam model kami," tegas Jain.
Menanggapi Isu Hak Cipta dan IP
Dalam menghadapi isu hak cipta (copyright) dan kekayaan intelektual (IP) yang telah memicu reaksi keras dari studio hiburan terhadap alat konten buatan AI, Luma AI juga angkat bicara.
Produk unggulan Luma, Dream Machine, sempat mendapat tuduhan menjiplak IP di awal tahun ini. Menanggapi hal tersebut, Jain meyakinkan bahwa perusahaan telah memasang sistem perlindungan yang kuat untuk mencegah penggunaan yang tidak diinginkan. Sistem ini bahkan menggunakan model AI internal yang mereka latih khusus untuk mendeteksi pelanggaran.
Comments
Post a Comment