Divestasi Paksa TikTok AS: Valuasi US$14 Miliar Resmi Bocor, Jauh di Bawah Prediksi Analis


Kesepakatan penjualan operasional TikTok di Amerika Serikat (AS) kian mendekati kenyataan. Proses ini dipicu oleh adanya desakan dari pemerintah AS yang khawatir dengan isu keamanan data pengguna dan potensi penyalahgunaan platform oleh pemiliknya, ByteDance, yang berbasis di China.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani executive order (peraturan presiden) untuk mendukung proses negosiasi akuisisi saham TikTok dari ByteDance. Dalam acara penandatanganan tersebut, Wakil Presiden AS JD Vance juga mengungkapkan bahwa kesepakatan tersebut menempatkan valuasi bisnis TikTok di Amerika Serikat senilai US$14 miliar (sekitar Rp 243 triliun).

Valuasi Jauh di Bawah Perkiraan, Ini Alasan Politiknya

Harga jual sebesar US$14 miliar ini dinilai sangat rendah dan jauh di bawah perkiraan analis. Menurut analis Wedbush Securities, TikTok dihargai antara US$30 miliar hingga US$40 miliar pada April 2025—dan proyeksi harga tersebut adalah nilai bisnis perusahaan tanpa algoritma.

Perpres yang ditandatangani Trump menyatakan isi negosiasi kesepakatan penjualan TikTok sudah sesuai dengan perintah Undang-Undang (UU) divestasi. UU divestasi TikTok yang ditandatangani Presiden AS sebelum Trump, Joe Biden, mewajibkan TikTok dimiliki oleh entitas AS atau diblokir secara total.

Kepemilikan China dinilai berisiko karena pemerintah Beijing dikhawatirkan bisa mengakses platform TikTok dan algoritmanya untuk menyebarkan informasi palsu, propaganda, dan untuk memata-matai warga AS. Inilah yang menjadi dasar kuat AS memaksa divestasi, dan pada akhirnya, memengaruhi rendahnya nilai jual.

Struktur Kepemilikan Baru: ByteDance Minoritas

Kesepakatan ini akan mengubah drastis struktur kepemilikan. Narasumber Reuters menyatakan bahwa perusahaan teknologi AS Oracle dan perusahaan investasi Silver Lake akan menguasai 50 persen saham entitas bisnis TikTok di AS.

Rincian komposisi saham baru di AS adalah:

  • Oracle dan Silver Lake: 50% saham.

  • Perusahaan AS yang kini memiliki saham di ByteDance: 30% saham.

  • ByteDance: Kepemilikan akan menyusut hingga di bawah 20 persen (sebagai pemegang saham minoritas).

Perubahan ini juga tercermin dalam dewan komisaris. Gedung Putih sebelumnya menyatakan bahwa dari 7 anggota dewan komisaris perusahaan TikTok di AS, 1 kursi wajib diisi oleh warga AS, sementara ByteDance bakal mengisi sisa 1 kursi komisaris.

Algoritma Masih Jadi Poin Penting Negosiasi

Meskipun kesepakatan harga sudah bocor dan struktur kepemilikan mayoritas telah disiapkan untuk investor AS, negosiasi masih harus dilakukan untuk beberapa poin penting, terutama penguasaan atas algoritma TikTok. Algoritma inilah yang menjadi jantung kesuksesan platform, dan pengawasannya menjadi kunci kekhawatiran AS.

Terkait proses negosiasi yang melibatkan geopolitik ini, Trump menyatakan bahwa dirinya dan Presiden China Xi Jinping sudah setuju agar negosiasi terus berlanjut.

"Saya sudah bicara dengan Presiden Xi. Pembicaraan berjalan baik. Saya ceritakan apa yang kami lakukan, dia bilang silakan lanjutkan," kata Trump.

Kesepakatan ini menggarisbawahi persimpangan yang rumit antara bisnis teknologi, keamanan nasional, dan tarik-menarik kepentingan antara AS dan China.

Buku: AI-Powered Strategic Management

Comments