Tan Su Shan, Chief Executive Officer (CEO) DBS Group, telah dinobatkan sebagai wanita paling berpengaruh di Asia untuk tahun 2025, menduduki peringkat pertama dalam daftar "Most Powerful Women in Asia" yang dirilis oleh majalah Fortune. Pengakuan ini diberikan setelah Ms. Tan mengambil alih kendali di bank terbesar Asia Tenggara tersebut pada Maret 2025, menjadikannya wanita pertama yang memegang posisi CEO di DBS.
Para pemimpin wanita dalam daftar ini dipilih oleh editor Fortune atas dampak yang terukur, jangkauan, dan kapasitas mereka untuk membentuk masa depan. Mereka dianggap sebagai pemimpin yang mampu mengubah volatilitas regional dan global menjadi peluang bisnis.
Peran Kunci Josephine Teo dan Ikon Asia Lainnya
Selain daftar bisnis utama, Fortune juga merilis daftar "Most Influential Women" perdananya, menyoroti 12 ikon Asia dari berbagai bidang seperti pembuatan kebijakan, budaya pop, dan olahraga profesional. Menteri Pembangunan Digital dan Informasi Singapura, Josephine Teo, termasuk dalam daftar tokoh yang berpengaruh ini.
Pencapaian Menteri Teo yang Disorot:
Mengawasi pembaruan kerangka tata kelola AI Singapura, yang merupakan salah satu strategi AI nasional pertama di dunia.
Memimpin upaya untuk membangun tenaga kerja yang mahir dalam AI, dengan program pelatihan yang menempatkan lebih dari 2.600 profesional di bidang AI, analitik data, dan keamanan siber.
Dalam peran sebelumnya, ia menerapkan peta jalan 10 tahun untuk menaikkan usia pensiun dan memperjuangkan kenaikan upah kumulatif 30% bagi pekerja esensial.
Daftar "Most Influential Women" ini juga mencakup figur global lainnya, seperti Gubernur Tokyo Yuriko Koike, keempat anggota grup K-Pop Blackpink, aktris peraih Oscar Michelle Yeoh, dan bintang olahraga seperti pemain ski Eileen Gu serta pemain tenis Naomi Osaka, Zheng Qinwen, dan Alexandra Eala.
Profil Singkat Top 10 Wanita Paling Berpengaruh di Asia 2025
Berikut adalah para pemimpin wanita yang mendominasi daftar 10 besar Fortune, yang menunjukkan kekuatan kepemimpinan wanita di sektor teknologi, keuangan, dan manufaktur Asia:
Tan Su Shan (DBS): CEO DBS Group. Dikenal memiliki pengalaman lebih dari 35 tahun di perbankan. Ia sebelumnya menduduki peringkat keenam dalam daftar global "100 Most Powerful Women in Business" 2025 pada bulan Mei.
Grace Wang (Luxshare): Co-founder, Chair, dan CEO Luxshare Precision Industry. Ia memimpin Luxshare, produsen komponen elektronik Tiongkok, hingga masuk ke daftar Fortune Global 500.
Meng Wanzhou (Huawei): Deputy Chairwoman, Rotating Chairwoman, dan CFO Huawei. Ia menjadi tokoh kunci dalam upaya Tiongkok untuk mengurangi ketergantungan pada pemasok semikonduktor asing.
Bonnie Chan (HKEX): CEO Hong Kong Exchanges and Clearing. Ia memimpin bursa Hong Kong yang mengalami peningkatan signifikan, dan juga mendorong kemajuan dalam mengakhiri dewan direksi yang hanya terdiri dari satu gender.
Kathy Yang (Foxconn): Rotating CEO Foxconn. Ia adalah wanita pertama yang memegang jabatan Rotating CEO di raksasa manufaktur Taiwan tersebut, dan bertanggung jawab atas operasi manufaktur dan logistik global.
Malina Ngai (Watson): CEO AS Watson Group. Mantan peraih medali Asian Games yang kini memimpin rantai kesehatan dan kecantikan terbesar di dunia, mengawasi lebih dari 17.000 toko ritel secara global.
Roshni Nadar Malhotra (HCLTech): Chairwoman HCL Technologies. Wanita pertama yang memimpin perusahaan IT yang terdaftar di India dan kini menjadi wanita terkaya di India.
Choi Soo-yeon (Naver): CEO Naver Corporation. Ia memimpin perusahaan internet terbesar Korea Selatan, dengan fokus pada integrasi Kecerdasan Buatan (AI) ke dalam layanan inti.
Makiko Ono (Suntory Beverage and Food): CEO Suntory Beverage and Food. Ia menjadi wanita pertama yang memimpin perusahaan Jepang yang terdaftar dengan kapitalisasi pasar lebih dari satu triliun yen.
Mitsuko Tottori (Japan Airlines): CEO Japan Airlines. Ia adalah CEO wanita pertama JAL, memulai karirnya sebagai awak kabin pada tahun 1985.
Pengakuan dari Fortune ini semakin menegaskan bahwa kepemimpinan wanita di Asia terus menjadi kekuatan utama yang mendorong inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan perubahan sosial di seluruh kawasan.

Comments
Post a Comment