Penyaluran Modal Awal BPI Danantara: US$10 Miliar (Rp165,92 Triliun) Digelontorkan Mulai Bulan Ini

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) resmi memulai fase intensif penyaluran modal investasinya. Lembaga ini akan mengucurkan dana sebesar US$10 miliar atau setara Rp165,92 triliun (mengacu kurs Rp16.592/US$) dalam tiga bulan pertama operasionalnya, dimulai pada bulan ini.

Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, mengonfirmasi dimulainya realisasi investasi ini, yang menandai langkah besar dalam mandat lembaga tersebut.

"Bulan ini adalah pertama kalinya kami mengerahkan modal. Dalam tiga bulan pertama saja, kami telah menginvestasikan hampir US$10 miliar," ujar Pandu, mengutip kantor berita Reuters.

Strategi Alokasi dan Mandat Inti

Prioritas Investasi Domestik

Danantara menetapkan fokus utama pada pasar domestik. Dari total dana US$10 miliar yang digelontorkan, 80% akan dialokasikan untuk investasi di dalam negeri, sementara sisanya diarahkan untuk peluang investasi di luar negeri.

Langkah ini sejalan dengan tujuan pembentukan Danantara oleh Presiden RI Prabowo Subianto, yang mengalokasikan dana investasi awal sebesar US$20 miliar untuk 20 proyek strategis. Mandat utama dana ini adalah untuk mengelola aset-aset negara secara profesional dan transparan, sekaligus mendukung transformasi ekonomi Indonesia dan memperkuat daya saingnya.

Fokus Sektor dan Upaya Penguatan Pasar Modal

Proyek yang Telah Berjalan

Sebelum memulai penyaluran dana masif ini, Danantara telah menunjukkan aktivitas investasi di beberapa sektor vital, termasuk:

  1. Proyek desa haji di Arab Saudi.

  2. Usaha energi hulu bersama Pertamina.

  3. Pembangkit listrik tenaga sampah (Waste-to-Energy) di Indonesia.

Beberapa proyek lainnya direncanakan akan mulai beroperasi pada akhir tahun ini.

Fokus Sektor Strategis

Dalam dua tahun ke depan, Danantara akan memprioritaskan investasi pada sektor-sektor kunci, antara lain: ketahanan energi, ketahanan pangan, energi terbarukan, jasa keuangan, kesehatan, real estate, dan infrastruktur digital.

Mendaur Ulang Modal di Pasar Saham

Danantara juga berupaya meningkatkan likuiditas di pasar saham Jakarta yang rata-rata perdagangan hariannya masih sekitar US$1 miliar, jauh di belakang negara seperti India.

"Kami membutuhkan pasar publik yang sangat kuat agar pasar swasta dapat masuk, karena pasar publik adalah tempat di mana Anda mendaur ulang modal tersebut," jelas Pandu, menekankan peran pasar modal dalam sirkulasi dana investasi.

Indonesia, Destinasi Investasi Premium

Tingginya volume investasi yang disalurkan didukung oleh keyakinan terhadap fundamental ekonomi Indonesia. Pandu Sjahrir menyebut Indonesia sebagai "salah satu rahasia terbaik di dunia bagi para investor" berkat:

  • Pertumbuhan yang kuat.

  • Inflasi yang rendah.

  • Populasi yang masih muda.

Ia menyimpulkan, Indonesia adalah "salah satu dari sedikit tempat yang tidak hanya menawarkan imbal hasil yang tinggi, tetapi juga keamanan yang tinggi."

Buku: AI-Powered Strategic Management

Comments