Gaji CEO Microsoft Satya Nadella Melonjak ke Rekor 1,5 Trilyun Rupiah, Didorong oleh Dominasi AI Perusahaan

Satya Nadella, Chief Executive Officer (CEO) Microsoft Corp., telah menerima peningkatan kompensasi tahunan yang signifikan, mencapai rekor tertinggi $96,5 juta (sekitar Rp 1,5 triliun*) untuk tahun fiskal 2025. Kenaikan substansial ini merupakan cerminan langsung dari kinerja harga saham perusahaan yang kuat, didorong oleh kepemimpinan Microsoft dalam revolusi kecerdasan buatan (AI).
Berdasarkan dokumen pengajuan proksi (proxy filing) perusahaan yang dirilis setelah penutupan perdagangan pada Selasa (21/10/2025), total pembayaran Nadella untuk tahun fiskal 2025 meningkat 22% dari $79,1 juta pada tahun sebelumnya.
Struktur kompensasi Nadella yang senilai $96,5 juta sebagian besar terdiri dari komponen berbasis kinerja:
Penghargaan Saham (Stock Awards): Lebih dari $84 juta.
Insentif Tunai (Cash Incentives): Lebih dari $9,5 juta.
Gaji Pokok (Base Salary): Sejumlah $2,5 juta, ditambah komponen lainnya.
Kinerja Saham dan Strategi AI
Dewan Direksi Microsoft secara eksplisit mengaitkan kompensasi Nadella yang tinggi dengan keberhasilannya memposisikan perusahaan sebagai "pemimpin kecerdasan buatan yang jelas untuk pergeseran teknologi generasi ini."
Kinerja saham Microsoft telah menjadi faktor penentu utama. Sepanjang tahun 2025, harga saham perusahaan telah melonjak 23%, melampaui kenaikan S&P 500 sebesar 15%. Kinerja ini melanjutkan tren positif, di mana nilai saham Microsoft telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Kenaikan pendapatan Microsoft didukung oleh pertumbuhan bisnis komputasi awan Azure, seiring dengan peningkatan permintaan infrastruktur cloud dari berbagai perusahaan untuk mengakomodasi kebutuhan AI mereka. Microsoft sendiri dijadwalkan akan melaporkan hasil kuartal fiskal pertamanya pada minggu mendatang. Sebelumnya, pada laporan kuartal keempat di bulan Juli, perusahaan mencatat pendapatan yang melampaui perkiraan, dengan pertumbuhan penjualan 18%, menjadikannya tingkat pertumbuhan tercepat dalam lebih dari tiga tahun.
Preseden Historis dan Konteks Internal
Kenaikan kompensasi pada tahun fiskal 2025 ini mengikuti lonjakan 63% pada tahun fiskal 2024, di mana Nadella menghasilkan $79,1 juta. Secara konsisten, sekitar 90% dari kompensasinya berasal dari penghargaan saham, yang menjamin keselarasan dengan kepentingan pemegang saham.
Sebagai catatan etis, pada tahun fiskal 2024, Nadella secara sukarela meminta komite kompensasi dewan untuk mengurangi insentif tunai yang seharusnya ia terima ($10,66 juta) menjadi $5,2 juta. Permintaan ini diajukan sebagai respons atas serangkaian serangan siber yang menimpa perusahaan.
Meskipun menunjukkan kinerja keuangan dan pasar yang cemerlang, perusahaan menghadapi gejolak internal baru-baru ini. Pada Juli, Nadella mengakui bahwa keputusan perusahaan untuk melakukan eliminasi terhadap lebih dari 15.000 karyawan pada tahun 2025 telah "sangat membebani" dirinya. Selain itu, Microsoft juga menuai kritik setelah memecat beberapa karyawan aktivis yang memprotes keterlibatan perusahaan dalam kontrak dengan militer Israel.
Kompensasi Nadella yang mencapai rekor ini menyoroti imbalan finansial yang luar biasa besar yang terkait dengan keberhasilan strategis di era teknologi disruptif, sekaligus memberikan kontras yang jelas dengan kondisi tenaga kerja di sektor tersebut.
Comments
Post a Comment