Era Baru Kreator: YouTuber Tidak Lagi Bergantung pada Iklan, Ini Cara Mereka Berdiversifikasi

YouTube telah mengukuhkan diri sebagai platform digital raksasa, menawarkan peluang ekonomi yang sangat besar. Pada Juni lalu, perusahaan tersebut melaporkan bahwa ekosistem kreatifnya telah menambahkan lebih dari $55 miliar ke PDB AS dan menciptakan lebih dari 490.000 pekerjaan penuh waktu.

Namun, di balik angka-angka yang mengesankan ini, para kreator yang paling sukses telah menyadari satu hal krusial: mengandalkan pendapatan iklan (AdSense) dan brand deals yang bergantung pada platform adalah sebuah strategi yang tidak berkelanjutan.

Volatilitas Pendapatan dan Pergeseran Paradigma

Pergeseran ini didorong oleh beberapa faktor utama:

  1. Pendapatan Iklan yang Tidak Terduga: Perubahan algoritma YouTube, pembaruan kebijakan yang ketat (yang dapat membuat video tidak memenuhi syarat iklan), dan fluktuasi musiman dalam belanja pengiklan (CPM) membuat pendapatan iklan sangat tidak stabil. Pendapatan ini dapat menghilang secara tak terduga.

  2. Kebutuhan untuk Bertahan dari Perubahan Algoritma: Kreator menyadari bahwa mengandalkan platform tunggal membuat bisnis mereka rentan terhadap perubahan kebijakan dan algoritma yang berada di luar kendali mereka.

Menyadari volatilitas pendapatan yang bergantung pada platform ini, banyak YouTuber tidak lagi hanya berperan sebagai pembuat konten. Mereka bertransformasi menjadi perusahaan media yang terintegrasi secara vertikal dengan bisnis paralel, termasuk lini produk, usaha brick-and-mortar, dan merek konsumen yang mampu bertahan lebih lama daripada perubahan algoritma. Dalam banyak kasus, bisnis sampingan ini tumbuh lebih cepat dan lebih berkelanjutan daripada saluran YouTube mereka sendiri.

Diversifikasi Melalui Perusahaan Vertikal: Studi Kasus Kreator

Para kreator terkemuka telah membuktikan bahwa personal brand mereka dapat diubah menjadi kerajaan bisnis multi-miliar dolar.

1. MrBeast (Jimmy Donaldson)

Jimmy Donaldson, atau yang dikenal sebagai MrBeast (dengan 442 juta subscribers), adalah wirausahawan paling agresif di YouTube. Portofolio bisnisnya telah meledak dari toko merchandise (ShopMrBeast) menjadi:

  • Feastables (Merek Makanan Ringan): Merek cokelat batangan ini menghasilkan lebih dari $10 juta dalam penjualan hanya dalam 72 jam pertama peluncurannya, menjual lebih dari 1 juta batang. Pada tahun 2024, Feastables menghasilkan pendapatan sekitar $250 juta dan keuntungan lebih dari $20 juta. Ini menjadikannya lebih menguntungkan daripada konten YouTube-nya, yang bisnis medianya justru merugi sekitar $80 juta pada tahun yang sama.

  • Venture Lain: Donaldson juga memiliki merek makanan kemasan Lunchly (rekanan Logan Paul dan KSI), lini mainan MrBeast Lab, MrBeast Burger, dan platform analitik Viewstats. Ia bahkan berencana mendirikan operator jaringan virtual seluler (MVNO) dan mengajukan merek dagang untuk aplikasi fintech yang menawarkan layanan perbankan dan kripto.

2. Emma Chamberlain

Emma Chamberlain (12 juta subscribers), yang populer sebagai vlogger remaja, menemukan kesuksesan besar di industri minuman:

  • Chamberlain Coffee: Diluncurkan pada tahun 2019, merek kopi ini menawarkan kopi seduh dingin, pod, biji, dan matcha. Pada tahun 2023, Chamberlain Coffee mencapai pendapatan sekitar $20 juta. Merek ini baru-baru ini membuka lokasi fisik pertamanya pada Januari, memperluas kehadirannya dari ritel seperti Target dan Walmart. Merek ini diproyeksikan tumbuh lebih dari 50% pada tahun 2025, mencapai pendapatan lebih dari $33 juta.

3. Logan Paul dan KSI

Logan Paul (23,6 juta subscribers) dan KSI (rekan pendiri) mencapai kesuksesan viral melalui minuman energi mereka:

  • Prime Energy Drink: Diluncurkan pada tahun 2022, Prime melampaui $1,2 miliar dalam penjualan pada tahun 2023. Angka ini jauh melampaui apa pun yang dapat diperoleh kreator dari penayangan dan iklan.

  • Maverick Apparel: Merek pakaiannya menghasilkan antara $30 juta hingga $40 juta pada tahun 2020.

  • Jake Paul (saudara Logan Paul) juga mendiversifikasi melalui venture capital (The Anti Fund) dan platform taruhan seluler (Betr).

4. Ryan’s World

Ryan Kaji (40 juta subscribers), bintang muda ulasan mainan, telah mengubah kontennya menjadi lini produk fisik yang masif:

  • Lini Mainan dan Pakaian: Lini produknya yang dijual di rantai ritel besar dilaporkan menghasilkan lebih dari $250 juta dalam pendapatan pada tahun 2020, di luar pendapatan YouTube.

5. Rosanna Pansino

Rosanna Pansino (14,8 juta subscribers), yang dikenal karena tutorial memasak Nerdy Nummies-nya, menggunakan kontennya untuk menjual produk terkait:

  • Buku Masak dan Alat Memanggang: Ia telah merilis beberapa buku masak yang sukses dan menjual alat-alat memanggang bermerek di berbagai pengecer, memperluas jejak bisnisnya di luar video.

  • Contoh lain termasuk Andrew Rea (Babish Cookware) dan Rhett & Link (MishMash Cereal) yang juga beralih ke produk makanan dan peralatan masak.

6. Michelle Phan dan Huda Kattan

Fenomena beauty influencer adalah perintis dalam strategi ini:

  • Michelle Phan: Salah satu beauty influencer pertama, ia mendirikan layanan langganan kecantikan Ipsy dan lini makeup miliknya, EM Cosmetics.

  • Huda Kattan: Ia membangun merek kecantikan global Huda Beauty (didukung oleh penjualan yang dilaporkan mencapai ratusan juta dolar setiap tahun), yang didirikan dari platform YouTube-nya.

Pendapatan Langsung dari Audiens (AltMon)

Di samping vertical integration, kreator juga memperkuat pendapatan yang didukung langsung oleh audiens:

  • Keanggotaan Saluran (Channel Memberships): Penonton membayar biaya bulanan untuk konten dan privileges eksklusif.

  • Pemasaran Afiliasi: Kreator merekomendasikan produk melalui tautan dan memperoleh komisi, menciptakan aliran pendapatan pasif evergreen yang independen dari iklan video.

  • Produk Digital: Penjualan kursus online, e-book, atau template yang memberikan margin tinggi.

Kesimpulan

Pergeseran dari kreator konten menjadi CEO merek media vertikal adalah tren yang mendefinisikan ekonomi kreator saat ini. Mereka yang hanya mengandalkan iklan dan brand deals yang bergantung pada platform akan terus menghadapi ketidakpastian. Sementara itu, mereka yang berinvestasi dalam menciptakan produk fisik dan bisnis independen—yang dapat menjadi anchor finansial mereka di luar YouTube—adalah yang membangun kerajaan bisnis digital yang paling tangguh dan menguntungkan. [TechCrunch]

Buku: AI-Powered Strategic Management

Comments