Didorong Spekulasi Kebijakan The Fed dan Geopolitik, Harga Emas Dunia Terus Melonjak dan Diprediksi Tembus Level Psikologis Baru di November
Harga emas dunia saat ini tengah mencuri perhatian pasar global karena terus mencatatkan rekor kenaikan yang signifikan. Lonjakan harga logam mulia ini diperkirakan akan berlanjut, didukung oleh sejumlah sentimen makroekonomi dan geopolitik, dengan proyeksi menembus level psikologis US$ 4.000 per troy ounce dalam waktu dekat, dan berlanjut menguat hingga November 2025.
Pada perdagangan awal Oktober, harga emas telah menembus rekor tertinggi sepanjang masa, menunjukkan permintaan yang kuat terhadap aset safe haven ini.
Faktor Utama yang Mendorong Kenaikan Harga Emas
Menurut ulasan pasar yang dikutip dari Investor.id, kenaikan harga emas dipicu oleh beberapa dinamika kunci:
1. Ekspektasi Pelonggaran Kebijakan Moneter The Fed
Pendorong utama adalah spekulasi pasar yang meningkat mengenai potensi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Ketika The Fed diprediksi akan mengambil sikap yang lebih dovish (lunak), daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas akan meningkat. Suku bunga yang lebih rendah menyebabkan imbal hasil riil (setelah dikurangi inflasi) atas aset berdenominasi dolar AS menjadi kurang menarik, sehingga mendorong investor beralih ke emas sebagai penyimpan nilai.
2. Ketidakpastian Politik dan Geopolitik Global
Faktor ketidakpastian politik dan fiskal di Amerika Serikat (seperti ancaman government shutdown atau masalah plafon utang) dan ketegangan geopolitik global yang belum mereda, secara tradisional selalu menjadi penopang utama harga emas. Konflik internasional dan instabilitas menciptakan kebutuhan akan aset lindung nilai, sehingga mendorong aliran modal ke emas.
3. Pelemahan Dolar AS dan Permintaan Bank Sentral
Pelemahan nilai Dolar AS (USD) juga berkontribusi pada kenaikan harga. Emas yang dihargai dalam Dolar menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain, yang pada gilirannya meningkatkan permintaan internasional. Selain itu, permintaan struktural yang kuat dari bank-bank sentral dunia yang terus mendiversifikasi cadangan mereka ke emas juga memberikan dukungan harga dasar yang solid.
Proyeksi Harga Emas November dan Akhir Tahun
Dengan berlanjutnya faktor-faktor fundamental yang mendukung, prospek harga emas tetap bullish (cenderung naik):
Emas Dunia: Para pengamat pasar meyakini harga emas dunia berada di jalur yang tepat untuk melampaui US$ 4.000 per troy ounce. Momentum kuat ini diperkirakan akan terus menopang kenaikan hingga akhir tahun 2025.
Emas Batangan Antam: Reli harga global ini secara simultan mendorong harga emas batangan domestik. Ada kemungkinan besar harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dapat menyentuh level Rp 2.700.000 per gram di bulan November. Proyeksi ini bahkan melihat harga Antam berpotensi menembus level psikologis Rp 3.000.000 per gram pada akhir tahun.
Meskipun potensi kenaikan sangat besar, pasar juga mengingatkan adanya risiko koreksi jika data ekonomi AS, seperti inflasi atau ketenagakerjaan, menunjukkan penguatan tak terduga yang dapat membuat The Fed kembali mempertimbangkan kebijakan yang lebih ketat. Oleh karena itu, disiplin manajemen risiko tetap menjadi kunci bagi para investor emas.

Comments
Post a Comment