Di era di mana kecerdasan buatan (AI) bukan lagi sekadar tren, tetapi fondasi utama inovasi, para pemimpin teknologi menghadapi tantangan dan peluang yang belum pernah ada sebelumnya. Seperti yang diungkapkan oleh George Westerman, seorang dosen senior di MIT Sloan, meskipun ada banyak gembar-gembor tentang AI, mengimplementasikannya "tidak semudah yang kita kira." Banyak yang merasa bahwa "buah yang mudah dipetik ternyata tidak begitu mudah" dan "hebat di laboratorium, tapi sulit untuk dibawa ke skala."
Untuk berhasil di dunia yang mengutamakan AI (AI-first world), para pemimpin teknologi harus memiliki kombinasi keahlian teknis dan kepemimpinan strategis. Tiga kunci utama ini, yang diperkuat oleh saran dari para eksekutif senior dari Ferrovial, Liberty Mutual, dan MetLife, akan membantu setiap pemimpin teknologi untuk sukses.
1. Jangan hanya mengeksekusi teknologi — bentuklah strategi perusahaan.
Kepemimpinan teknologi modern membutuhkan lebih dari sekadar menguasai teknologi; ia menuntut kemampuan untuk memimpin bisnis dan memberikan visi yang realistis tentang apa yang mungkin dicapai. Para CIO harus menjadi pemimpin bisnis yang mampu membentuk strategi dan menunjukkan bagaimana teknologi dapat menciptakan nilai.
Saat Liberty Mutual memulai transformasi TI besar-besaran pada tahun 2023, Monica Caldas, Executive Vice President dan Global CIO perusahaan, tidak melihatnya sebagai operasi yang terpisah. Dia ingin semua mitra bisnis selaras dan memahami alasan di balik perubahan tersebut. Caldas, yang kemudian dinobatkan sebagai pemenang CIO Leadership Award, menyatakan, “Transformasi itu bisa saja menjadi urusan TI — ‘Mari kita lakukan saja di fungsi kita sendiri’ — tetapi kenyataannya, tidak mungkin bertransformasi tanpa [organisasi] benar-benar ikut dalam perjalanan itu bersama Anda.”
2. Siapkan fondasi untuk era AI agentic.
Seiring perkembangan AI, para pemimpin harus mulai mempersiapkan organisasi mereka untuk era AI agentic. AI agentic adalah jenis kecerdasan buatan yang dirancang untuk beroperasi secara mandiri, membuat keputusan, dan mengambil tindakan dengan sedikit pengawasan manusia.
Dimitris Bountolos, CIO dan Innovation Officer di Ferrovial, mengatakan bahwa para eksekutif harus sangat disengaja dalam mengintegrasikan AI agentic ke dalam organisasi mereka. "Kami percaya ini adalah sesuatu yang akan mendefinisikan ulang cara tim, manusia, [dan] organisasi berinteraksi satu sama lain," kata Bountolos, menekankan pentingnya melatih agen dengan informasi yang tepat. Caldas menyarankan untuk memperlakukan agen seolah-olah mereka adalah karyawan manusia, terutama dalam hal pelatihan, manajemen risiko, dan kontrol akses.
Bill Pappas, Executive Vice President di MetLife, merekomendasikan agar para eksekutif meluangkan waktu untuk meninjau infrastruktur lama dan data mereka sebelum meluncurkan agen atau AI secara lebih luas. "Jika tidak, Anda tidak akan bisa memanfaatkan semua ini," katanya.
3. Berinovasi dalam tiga kecepatan.
Inovasi bukanlah proses yang tunggal. Bountolos dari Ferrovial membagi inovasi menjadi tiga lapisan yang harus berjalan secara simultan di semua tingkatan organisasi:
Inkremental: Peningkatan kecil dan berkelanjutan pada aktivitas sehari-hari.
Eksponensial: Inovasi yang membawa perubahan signifikan.
Transformasional: Inovasi yang sepenuhnya mengubah cara kerja perusahaan.
Menurut Bountolos, tim membutuhkan "pengguncang dan pemimpi tetapi juga pelaku dan orang-orang yang sangat terikat untuk meningkatkan kegiatan harian kita secara bertahap." Dengan membawa inovasi ke dalam aktivitas sehari-hari sambil membuka jalan menuju tujuan masa depan, perusahaan dapat "menyampaikan yang terbaik dari apa yang mereka miliki — yang terbaik dari warisan mereka, dan yang terbaik dari impian masa depan mereka."
Kesimpulan
Menjadi pemimpin teknologi yang efektif di dunia AI-first membutuhkan kombinasi unik antara pemahaman teknis, visi strategis, dan komitmen terhadap inovasi berkelanjutan. Dengan mengikuti saran dari para pemimpin industri ini — yaitu, membentuk strategi perusahaan, mempersiapkan era AI agentic, dan berinovasi dalam tiga kecepatan — para pemimpin dapat memimpin tim mereka menuju pertumbuhan dan kesuksesan yang berkelanjutan di era yang didorong oleh kecerdasan buatan.

Comments
Post a Comment