Dominasi dompet digital (e-wallet) di Indonesia semakin kuat, mengubah cara masyarakat bertransaksi dari tunai ke non-tunai. Di antara banyaknya pemain, GoPay dan ShopeePay menjadi dua nama teratas yang paling sering disebut. Keduanya tumbuh dari ekosistem digital raksasa, yaitu Gojek dan Shopee, yang membuat popularitasnya melejit. Namun, manakah yang lebih unggul? Artikel ini akan mengupas tuntas perbandingan fitur, kelebihan, dan kekurangan dari GoPay serta ShopeePay, termasuk data perkiraan jumlah penggunanya.
Perbandingan Jumlah Pengguna
Berdasarkan berbagai laporan riset pasar, persaingan antara GoPay dan ShopeePay sangat ketat, dengan keduanya kerap bergantian menduduki posisi teratas sebagai dompet digital paling banyak digunakan di Indonesia.
Menurut laporan dari lembaga riset seperti App Annie dan Katadata, GoPay seringkali berada di peringkat pertama dalam hal total unduhan aplikasi dan jumlah transaksi harian. Hal ini didukung oleh ekosistem Gojek yang masif, mulai dari transportasi, pesan antar makanan (GoFood), hingga layanan digital lainnya.
Di sisi lain, ShopeePay menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat. Laporan dari berbagai sumber riset menunjukkan bahwa ShopeePay unggul dalam hal jumlah pengguna aktif bulanan, terutama yang didorong oleh kegiatan belanja online di platform Shopee. Program cashback dan voucher yang agresif menjadi pendorong utama meningkatnya penggunaan ShopeePay.
Meskipun data spesifik seringkali fluktuatif, gambaran umumnya adalah: GoPay unggul berkat ekosistem multifungsi Gojek-Tokopedia, sementara ShopeePay memimpin dalam hal jumlah pengguna aktif bulanan karena popularitas e-commerce Shopee yang luar biasa.
Sejarah dan Ekosistem
GoPay lahir sebagai dompet digital untuk ekosistem Gojek. Awalnya, GoPay berfokus pada pembayaran layanan transportasi online (GoRide, GoCar), pesan antar makanan (GoFood), dan pengiriman barang (GoSend). Seiring waktu, GoPay memperluas jangkauannya hingga menjadi aplikasi mandiri dan terintegrasi dengan Tokopedia setelah merger menjadi GoTo. Hal ini membuat GoPay memiliki jangkauan yang sangat luas, mulai dari pembayaran offline di merchant hingga transaksi online di Tokopedia.
Di sisi lain, ShopeePay adalah bagian tak terpisahkan dari Shopee, platform e-commerce terbesar di Asia Tenggara. Fokus utamanya adalah memfasilitasi transaksi di dalam aplikasi Shopee, termasuk pembayaran belanja, ShopeeFood, dan layanan digital lainnya. Popularitas Shopee yang masif secara otomatis mendongkrak penggunaan ShopeePay. Meskipun demikian, ShopeePay juga telah merambah ke pembayaran di luar ekosistemnya, terutama melalui QRIS.
Fitur Unggulan
Baik GoPay maupun ShopeePay memiliki fitur dasar yang serupa, seperti pembayaran menggunakan QRIS, transfer saldo, dan tagihan. Namun, ada beberapa fitur spesifik yang menjadi pembeda.
Keunggulan GoPay:
Integrasi Penuh dengan Ekosistem Gojek-Tokopedia: Ini adalah keunggulan utama GoPay. Pengguna dapat dengan mudah membayar semua layanan Gojek dan berbelanja di Tokopedia, termasuk menggunakan fitur "GoPayLater" (cicilan).
Fitur Keuangan Lengkap: GoPay menawarkan berbagai layanan keuangan, seperti investasi (GoInvestasi), asuransi (GoSure), dan pinjaman (GoPay Pinjam), yang menjadikannya lebih dari sekadar dompet digital.
Gratis Transfer Bank: GoPay menawarkan promo gratis biaya transfer ke rekening bank hingga 100 kali per bulan, sebuah fitur yang sangat menarik bagi pengguna yang sering melakukan transfer.
Keunggulan ShopeePay:
Koin Shopee dan Voucher: Pengguna ShopeePay sangat dimanjakan dengan program cashback berupa Koin Shopee. Koin ini dapat digunakan untuk potongan harga di transaksi berikutnya. Selain itu, banyak promo dan voucher eksklusif yang hanya bisa diakses dengan ShopeePay.
Kemudahan di Aplikasi Shopee: Pengguna Shopee dapat menyelesaikan transaksi hanya dengan beberapa klik, membuat pengalaman berbelanja sangat cepat dan efisien.
"Minta Dana" via QR: Fitur ini memungkinkan pengguna membuat kode QR untuk meminta uang dari pengguna lain, cocok untuk split bill atau menagih utang ke teman.
Batas Saldo dan Biaya Admin
Kedua dompet digital ini memiliki batas saldo yang sama. Untuk akun reguler, batas saldo maksimal adalah Rp2 juta. Jika di-upgrade menjadi GoPay Plus atau ShopeePay Plus, batasnya naik menjadi Rp20 juta.
Mengenai biaya admin, GoPay menawarkan gratis biaya transfer hingga 100 kali per bulan, sementara ShopeePay mengenakan biaya admin, meskipun sering ada promo gratis dengan syarat tertentu. Biaya top up saldo GoPay dan ShopeePay juga bervariasi tergantung metode yang digunakan (misalnya, top up dari bank tertentu bisa dikenakan biaya admin).
Keamanan dan Verifikasi
Kedua dompet digital ini sangat mengutamakan keamanan. Baik GoPay maupun ShopeePay telah mengantongi izin resmi dari Bank Indonesia (BI) dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Keduanya menggunakan sistem keamanan berlapis seperti PIN, password, dan verifikasi biometrik (sidik jari/pengenalan wajah). Untuk menikmati fitur yang lebih lengkap dan meningkatkan batas saldo, pengguna diwajibkan melakukan verifikasi identitas dengan mengunggah KTP.
Kesimpulan: Mana yang Lebih Baik?
Tidak ada jawaban tunggal untuk pertanyaan ini, karena pilihan terbaik bergantung pada kebutuhan dan kebiasaan pengguna.
GoPay lebih cocok untuk Anda yang aktif menggunakan layanan Gojek-Tokopedia, sering melakukan transfer bank, atau tertarik dengan fitur-fitur keuangan yang lebih luas. Ekosistemnya yang besar dan terintegrasi membuatnya menjadi pilihan yang praktis untuk berbagai keperluan sehari-hari.
Di sisi lain, ShopeePay adalah pilihan ideal bagi Anda yang gemar berbelanja online di Shopee. Program cashback dan promo yang masif menjadi daya tarik utama. Kemudahan dan kecepatan transaksi di dalam ekosistem Shopee tak tertandingi.
Secara keseluruhan, baik GoPay maupun ShopeePay memiliki keunggulan masing-masing yang membuat keduanya tetap menjadi primadona di pasar dompet digital Indonesia. Persaingan ini justru menguntungkan konsumen karena mendorong kedua platform untuk terus berinovasi dan memberikan penawaran terbaik.
Comments
Post a Comment