Misi Ambisius Telkom: Meng-AI-kan Seluruh BUMN Danantara, Apakah Manusia Akan Diganti?

Transformasi digital di Indonesia terus bergerak cepat, dan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) tidak mau ketinggalan. Telkom, sebagai raksasa teknologi, mengemban misi ambisius: mendorong adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) di seluruh perusahaan BUMN yang berada di bawah naungan Danantara. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih efisien dan produktif. Namun, muncul satu pertanyaan besar yang mengganjal: apakah kehadiran AI ini akan menggantikan peran karyawan manusia?

Menurut Direktur IT & Digital Telkom, Faizal R. Djoemadi, kekhawatiran tersebut sebenarnya relatif. Alih-alih menggantikan, AI justru akan menjadi "co-pilot" bagi karyawan. Faizal menjelaskan bahwa pekerja yang tidak memanfaatkan AI akan kalah produktif dibandingkan mereka yang menggunakannya. Jadi, AI berperan sebagai pendamping yang meningkatkan kemampuan manusia, bukan sebagai pengganti.

Mengisi Ruang yang Kosong

Telkom menyebut bahwa adopsi AI ini tidak akan mengurangi jumlah karyawan, melainkan akan mengisi ruang kosong yang ditinggalkan oleh karyawan yang pensiun. Faizal mencontohkan, jika ada 100 karyawan yang pensiun, perusahaan kemungkinan hanya akan menggantikan 15-20% dari jumlah tersebut dengan pekerja baru. Lalu, sisa 80% kekosongan itu akan diisi oleh AI.

Dengan skema ini, perusahaan BUMN di Danantara dapat meningkatkan produktivitas tanpa harus melakukan perekrutan besar-besaran untuk mengisi posisi yang kosong. Efisiensi operasional pun dapat tercapai. Telkom sendiri mengklaim bahwa dengan adopsi AI, BUMN bisa mencapai efisiensi hingga 40%.

Telkom sebagai Pilot Proyek

Untuk memuluskan rencana ini, Telkom akan menjadi satu-satunya penyedia solusi AI untuk Danantara. Proyek percontohan ini akan menjadi tolok ukur keberhasilan. Jika implementasinya sukses, model ini diharapkan bisa direplikasi di berbagai industri lainnya di seluruh Indonesia.

Ini juga sejalan dengan inisiatif pemerintah yang sedang menyiapkan peta jalan (roadmap) untuk pemanfaatan AI secara nasional. Telkom ingin menjadi pelopor dalam mewujudkan ekosistem digital Indonesia yang tangguh, efisien, dan siap bersaing di kancah global.

Bukan Mengganti, tapi Beradaptasi

Jadi, pesan utama yang ingin disampaikan oleh Telkom adalah bahwa masa depan pekerjaan tidak lagi soal "manusia melawan AI", melainkan "manusia yang dibantu AI". Keberhasilan transformasi ini sangat bergantung pada kemampuan setiap individu untuk beradaptasi dan menguasai alat-alat digital baru. Dengan demikian, alih-alih khawatir akan digantikan, para pekerja justru didorong untuk meningkatkan keahlian digital mereka agar dapat bekerja berdampingan dengan AI dan menjadi lebih produktif.

Buku: AI-Powered Strategic Management

Comments