![]() |
Image credit: Bloomberg News |
Pemerintah Tiongkok sedang membangun banyak pusat data AI raksasa di wilayah Xinjiang, yang terkenal dengan gurunnya. Lokasi ini dipilih sebagai bagian dari rencana Tiongkok untuk menjadi pemimpin dunia dalam kecerdasan buatan (AI).
Menurut laporan dari Bloomberg News, pusat data ini berencana menggunakan lebih dari 115.000 chip canggih buatan Amerika, khususnya jenis Nvidia H100 dan H200. Chip-chip ini sangat penting untuk membuat AI canggih seperti ChatGPT.
Masalahnya, Amerika Serikat (AS) sudah melarang penjualan chip-chip ini ke Tiongkok sejak tahun 2022. Larangan ini dibuat untuk memperlambat perkembangan AI Tiongkok dan menjaga keunggulan teknologi AS. AS khawatir chip ini bisa digunakan untuk kepentingan militer.
Benarkah Tiongkok Punya Chip Terlarang Ini?
Sulit untuk membuktikan apakah pusat data Tiongkok benar-benar memiliki chip-chip terlarang tersebut.
Wartawan Bloomberg dilarang masuk ke pusat data, jadi mereka tidak bisa melihat langsung chip yang digunakan.
Pihak Nvidia sendiri mengatakan tidak ada bukti chip mereka diselundupkan ke Tiongkok. Chip ini juga tidak akan berfungsi tanpa dukungan teknis dari Nvidia.
Para ahli juga ragu ada jaringan penyelundupan yang bisa mengirimkan chip sebanyak itu.
Meskipun begitu, pembangunan di Xinjiang terus berjalan. Ini menunjukkan ambisi Tiongkok yang sangat besar untuk maju di bidang teknologi.
Kemajuan AI Tiongkok dan Persaingan dengan AS
Tiongkok telah menginvestasikan miliaran dolar untuk mengembangkan teknologinya. Mereka bahkan membuat dana investasi khusus sebesar $48 miliar untuk membuat chip sendiri. Walaupun kualitas chip buatan Tiongkok masih satu generasi di belakang AS, perusahaan AI Tiongkok seperti DeepSeek sudah mulai mengejutkan dunia dengan model AI-nya.
AS ingin tetap unggul dalam perlombaan AI ini. Mereka membatasi Tiongkok hanya boleh membeli chip yang lebih rendah, seperti Nvidia H20, yang cukup baik tapi tetap menjaga Tiongkok satu langkah di belakang.
Sebagai perbandingan, Tiongkok berencana membangun 115.000 chip di Xinjiang, sementara proyek AI di AS yang didukung OpenAI, yang disebut Stargate, berencana menggunakan 400.000 chip terbaik Nvidia yang satu generasi lebih maju.
Jika Tiongkok benar-benar berhasil mendapatkan chip dalam jumlah besar, ini akan menjadi bukti bahwa larangan AS tidak berhasil. Tiongkok berharap bisa memimpin dunia dalam AI dan membuat negara lain bergantung pada teknologi mereka.

Comments
Post a Comment