Tech in Asia Melangkah Maju di Tengah Tantangan: Restrukturisasi dan Penghentian Publikasi Bahasa Indonesia

Hari ini, Tech in Asia, salah satu platform media teknologi terkemuka di Asia, mengumumkan keputusan sulit namun penting terkait restrukturisasi perusahaan. Dalam sebuah pernyataan yang transparan, Willis Wee, CEO Tech in Asia, mengabarkan penghentian operasional publikasi berbahasa Indonesia mulai 15 Juli 2025. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari peninjauan ulang bisnis untuk memastikan keberlangsungan perusahaan di masa depan dan menajamkan fokus pada Tech in Asia International.

Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa lanskap media terus berubah dan beberapa inisiatif yang telah dijalankan Tech in Asia tidak selaras dengan fokus baru atau tidak mendapatkan traksi yang diharapkan. Kondisi ekonomi global saat ini juga turut memberikan tekanan, sehingga struktur biaya yang ada tidak lagi dapat menyokong keberlangsungan usaha.

Meskipun publikasi berbahasa Indonesia akan berhenti, Tech in Asia menegaskan tidak akan meninggalkan Indonesia. Platform internasional mereka (Tech in Asia International) akan terus meliput ekosistem teknologi di Indonesia. Selain itu, tim operasional Tech in Asia di Indonesia akan tetap berjalan seperti biasa, termasuk untuk kegiatan seperti konferensi tahunan Tech in Asia dan layanan klien melalui TIA Studios.

Bagi pelanggan aktif Tech in Asia ID+, akun mereka secara otomatis akan dialihkan ke langganan Tech in Asia International tanpa biaya tambahan.

Sebagai dampak dari restrukturisasi ini, Tech in Asia juga melakukan optimasi tim. Sekitar 18% dari keseluruhan anggota tim terdampak keputusan ini, termasuk rekan-rekan dari publikasi berbahasa Indonesia. Willis Wee menyampaikan permohonan maaf atas keputusan sulit ini dan menegaskan bahwa hal ini bukanlah cerminan dari kemampuan dan dedikasi tim yang terdampak, yang telah menghasilkan karya-karya luar biasa.

Tech in Asia berkomitmen untuk memperlakukan rekan-rekan yang harus pergi dengan hormat. Mereka telah menerima pesan pribadi dan diskusi langsung, serta akan mendapatkan pesangon sesuai ketentuan hukum dan dukungan selama masa transisi, seperti pemberian laptop.

Keputusan ini, meskipun berat, dibuat dengan tujuan menjaga agar Tech in Asia dapat terus melayani komunitas mereka, beradaptasi dengan dunia yang terus berubah, dan tumbuh dalam jangka panjang. Willis menekankan bahwa kepedihan yang terjadi akan menjadi tekad dalam membangun Tech in Asia yang lebih kuat dan fokus ke depan.

Buku: AI-Powered Strategic Management

Comments