Berbicara dalam presentasi selama MWC Shanghai 2025, Kenny Koo, Direktur Eksekutif dan CEO Hutchison Telecommunications Hong Kong Holdings (HTHKH), memberikan perspektif mendalam mengenai kondisi dan lintasan masa depan teknologi 5G. "Kami kini berada di tengah jalan untuk mewujudkan potensi penuh 5G," kata Koo, menambahkan bahwa operator tersebut berfokus pada memungkinkan adopsi yang meluas sambil mempersiapkan era 5G-Advanced (5G-A).
Koo mencatat bahwa cakupan populasi 5G di Hong Kong telah mencapai 99%, dengan peluncuran mencakup pita utama termasuk 700 MHz, 3.5 GHz, dan 4.9 GHz. Perusahaan telekomunikasi ini telah menyelesaikan pekerjaan dasarnya dalam penyebaran jaringan, memungkinkan kinerja yang konsisten di zona lalu lintas tinggi seperti AsiaWorld-Expo dan Hong Kong Convention and Exhibition Center, kata Koo.
"Komitmen kami untuk meningkatkan dari 4G ke 5G sangat kuat sejak hari pertama," tambah Koo.
Strategi Monetisasi dan Fokus Perusahaan
Operator Hong Kong ini mendorong monetisasi 5G dengan memperluas layanan Fixed Wireless Access (FWA), yang menawarkan konektivitas broadband baik di lokasi perkotaan maupun terpencil tanpa bergantung pada jalur tetap. Layanan ini memungkinkan pelanggan untuk menghubungkan perangkat pintar secara mulus di rumah dan perusahaan. Koo juga mencatat bahwa perusahaan tersebut mendorong migrasi melalui paket bundel dan penawaran waktu terbatas untuk mempercepat transisi konsumen ke 5G.
Di ranah perusahaan, Hutchison menyediakan solusi berbasis 5G untuk parkir pintar, pengawasan di terowongan utilitas, dan operasi cerdas di tempat-tempat olahraga. "Kami bekerja sama dengan entitas publik dan swasta untuk menyebarkan kasus penggunaan 5G yang praktis dan menghasilkan pendapatan," kata Koo.
Integrasi AI dan Inisiatif Keberlanjutan
Operator ini juga mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam infrastruktur 5G untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Koo merinci penggunaan sistem bertenaga AI untuk menilai dan mengoptimalkan kinerja di berbagai lokasi secara real-time. Sebuah tes baru-baru ini menunjukkan pengalaman pengguna 5G di media sosial tetap stabil selama acara lalu lintas tinggi yang dipimpin pemerintah.
Operator Asia ini juga telah mulai menerapkan sistem penilaian pengalaman pelanggan berbasis AI untuk meningkatkan konektivitas end-to-end dan kualitas layanan. Koo menggambarkan ini sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk berevolusi dari operator seluler tradisional menjadi penyedia layanan digital generasi berikutnya.
Koo mengakhiri dengan mencatat inisiatif lingkungan perusahaannya, termasuk upaya penghematan energi bekerja sama dengan vendor Tiongkok, Huawei. Dengan mengadopsi komponen antena yang efisien, perusahaan telekomunikasi tersebut berhasil mengurangi konsumsi daya jaringan 5G dan biaya operasional, kata eksekutif tersebut.
"Dari 5G ke 5G-A, transisi bergerak cepat. Tetapi dengan bekerja sama—melalui integrasi cerdas AI dan alat energi—kita dapat membangun masa depan telekomunikasi yang lebih berkelanjutan dan inovatif," tambahnya.
Lanskap Spektrum di Hong Kong
Pada Desember 2024, Kantor Otoritas Komunikasi Hong Kong (OFCA) mengumumkan selesainya lelang spektrum radio di pita 6/7 GHz. Pada bulan yang sama, OFCA menyatakan telah menyelesaikan lelang spektrum 2.3 GHz dan 850 MHz.
China Mobile Hong Kong mengakuisisi alokasi maksimum 50 megahertz di pita spektrum 2.3 GHz, kata OFCA. Hutchison Telecom menyusul ketat di belakang, mengamankan 10 megahertz di pita 850 MHz — maksimum yang diizinkan — bersama dengan tambahan 20 megahertz di pita 2.3 GHz. Sementara itu, HKT mengakuisisi 20 megahertz di pita 2.3 GHz dan SmarTone memperoleh 10 megahertz di pita 850 MHz seharga HKD151,5 juta.
China Mobile Hong Kong, Hutchison, dan HKT telah meluncurkan layanan 5G komersial di Hong Kong pada April 2020, sementara SmarTone meluncurkan layanan tersebut di wilayah itu pada Mei 2020.

Comments
Post a Comment