![]() |
source: whtc.com |
Raksasa teknologi finansial (fintech) asal China, Ant Group, dikabarkan berencana untuk melantai di bursa saham Hong Kong melalui penawaran umum perdana (IPO) unit bisnis internasionalnya, Ant International. Kabar ini muncul dari laporan media China, yang mengutip sumber-sumber anonim. Ant Group merupakan afiliasi dari perusahaan e-commerce terkemuka China, Alibaba Group (9988.HK).
Menurut laporan Caixin, Ant Group telah menjalin komunikasi dengan regulator terkait potensi IPO ini. Namun, laporan tersebut tidak menyebutkan secara spesifik apakah diskusi tersebut dilakukan dengan regulator di China atau di negara lain. Ant International sendiri terdaftar di Singapura.
Ant Group didirikan oleh miliarder Jack Ma dan 33% sahamnya dikuasai oleh Alibaba. Perusahaan ini mengoperasikan aplikasi pembayaran seluler yang sangat populer di China, Alipay.
Langkah ini menandai potensi babak baru bagi Ant Group setelah IPO senilai $37 miliar yang sangat dinanti-nantikan di Hong Kong dan Shanghai dibatalkan secara dramatis oleh pihak berwenang China pada tahun 2020. Pembatalan tersebut terjadi setelah pidato Jack Ma di Shanghai pada Oktober 2020 yang mengkritik regulator keuangan karena dianggap menghambat inovasi.
Setelah pembatalan IPO, pihak berwenang China melakukan tindakan keras terhadap kerajaan bisnis Jack Ma, yang berujung pada restrukturisasi paksa Ant Group dan denda hampir $1 miliar. Saat ini, Ant Group sedang dalam proses memperoleh lisensi perusahaan induk keuangan, yang diharapkan dapat memuluskan jalan untuk menghidupkan kembali rencana IPO-nya.
Diskusi mengenai IPO unit internasional Ant Group masih dalam tahap awal dan rincian seperti waktu dan valuasi target belum diputuskan. Unit internasional Ant Group sendiri fokus pada bisnis pembayaran lintas batas dan layanan keuangan digital di luar China.
Potensi IPO ini disambut dengan antusias oleh para investor dan pengamat pasar. IPO unit internasional di Hong Kong dapat memberikan Ant Group akses ke pendanaan global dan meningkatkan visibilitasnya di kancah internasional. Selain itu, langkah ini juga dapat dilihat sebagai sinyal pelonggaran regulasi terhadap perusahaan teknologi di China, meskipun belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang.
Namun, perlu diingat bahwa rencana ini masih bersifat spekulatif dan dapat berubah tergantung pada berbagai faktor, termasuk kondisi pasar dan perkembangan regulasi di China dan Hong Kong. Perhatian kini tertuju pada langkah-langkah selanjutnya dari Ant Group dan bagaimana regulator akan merespons potensi IPO ini. Jika terealisasi, IPO unit internasional Ant Group diprediksi akan menjadi salah satu penawaran saham terbesar di Hong Kong dalam beberapa tahun terakhir.

Comments
Post a Comment