Surat Berharga Negara Ritel (SBN Ritel) adalah instrumen pembiayaan APBN berupa produk investasi yang dapat dibeli oleh Warga Negara Indonesia.
Saat ini, ada 5 jenis Surat Berharga Negara (SBN) Ritel yang ditawarkan kepada investor individu di Indonesia. Setiap jenis SBN Ritel memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing, sehingga penting bagi investor untuk memahaminya sebelum berinvestasi.
Berikut penjelasan singkat mengenai 5 jenis SBN Ritel:
1. Obligasi Negara Ritel (ORI)
- Sistem: Konvensional (bunga)
- Karakteristik: Memberikan kupon tetap (bunga) setiap bulan, tenor 3 tahun, dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
- Cocok untuk: Investor yang menginginkan pendapatan tetap stabil dan berpotensi mendapatkan capital gain dari penjualan di pasar sekunder.
2. Sukuk Ritel (SR)
- Sistem: Syariah (akad ijarah)
- Karakteristik: Memberikan imbalan tetap setiap bulan, tenor 3 tahun, dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
- Cocok untuk: Investor yang menginginkan investasi sesuai prinsip syariah dengan imbalan tetap dan berpotensi mendapatkan capital gain.
3. Savings Bond Ritel (SBR)
- Sistem: Konvensional (bunga)
- Karakteristik: Memberikan kupon mengambang dengan tingkat minimal, tenor 2 tahun, dapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah holding period.
- Cocok untuk: Investor yang menginginkan fleksibilitas dan potensi imbalan lebih tinggi dari ORI, namun tetap aman karena dijamin negara.
4. Sukuk Tabungan (ST)
- Sistem: Syariah (akad wakalah)
- Karakteristik: Memberikan imbalan mengambang dengan tingkat minimal, tenor 2 tahun, tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, dapat diajukan early redemption sebagian.
- Cocok untuk: Investor yang menginginkan investasi syariah jangka pendek dengan fleksibilitas early redemption.
5. Cash Waqf Linked Sukuk Ritel (CWLS Ritel)
- Sistem: Syariah (akad wakalah)
- Karakteristik: Kupon tetap, tenor 2 tahun, tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, dana wakaf dari kupon akan disalurkan melalui nazhir (lembaga pengelola wakaf) yang ditunjuk
- Cocok untuk: Investor yang ingin berinvestasi sekaligus berwakaf.

Comments
Post a Comment