Organizational Ambidexterity - exploration and exploitation in the same time

Saya mendengar pertama kali istilah Organizational Ambidexterity kurang lebih dua tahun lalu pada saat awal menempuh pendidikan Doktoral. Saya sendiri sebetulnya ketika menjadi direksi di tiga Anak Perusahaan BUMN sudah menerapkannya namun tidak ngeh bahwa itu adalah Organizational Ambidexterity. Berikut saya sarikan definisi terkait hal tersebut dari berbagai sumber.

Ambidexterity, secara harfiah, mempunyai arti dapat menggunakan tangan kanan dan tangan kiri dengan sama baiknya. Dalam konteks organisasi, biasa disebut organizational ambidexterity atau ambidextrous organization, mempunyai arti bahwa perusahaan tersebut mempunyai kemampuan eklporasi dan eksploitasi dengan sama baiknya.

Istilah organizational ambidexterity pertama kali digunakan oleh Duncan, dan dikembangkan oleh March. Organizational ambidexterity didefinisikan sebagai kemampuan organisasi mengelola secara efisien terkait dengan tuntutan bisnis saat ini, dan disaat yang sama, adaptif terhadap perubahan dalam lingkungan.

Ambidexterity dalam suatu organisasi dicapai dengan cara menyeimbangkan eksplorasi dan eksploitasi, yang memungkinkan organisasi untuk menjadi kreatif dan mudah beradaptasi, sementara disaat yang sama, juga terus dapat mengandalkan metode bisnis yang lebih tradisional dan sudah terbukti.

Eksplorasi mencakup hal-hal seperti pencarian, variasi, pengambilan risiko, eksperimen, fleksibilitas, penemuan atau inovasi. Eksploitasi mencakup hal-hal seperti penyempurnaan, pilihan, produksi, efisiensi, seleksi, implementasi, dan eksekusi.

Perusahaan yang hanya fokus pada eksplorasi menghadapi risiko membuang sumber daya pada ide-ide yang mungkin tidak terbukti bermanfaat atau tidak pernah dikembangkan. Di sisi lain, perusahaan yang hanya berfokus pada eksploitasi hanya menerima kinerja dan produk berdasarkan status quo dan gagal mencapai tingkat keberhasilan yang optimal.

Comments