Leadership in Digital Transformation Era

Sabtu pagi ini saya baca artikel tentang digital leadeship, yaitu Leadership disrupted: Pushing the boundaries hasil reaserach dari Deloitte dan juga artikel yang ditulis oleh Andrew Senduk yang berjudul Leadership In The Digital Era: How to grow Digital Leaders?. Berikut saya sarikan.

Di dunia yang berubah dari menit ke menit, bisnis sedang diganggu (being disrupted). Gelombang transformasi digital mempengaruhi seluruh model bisnis. Baik itu cara kita berkomunikasi, cara kita melakukan analisis, cara kita membayar tagihan, atau cara kita merekrut. 

Hal-hal yang berubah pada setiap menit. Sama seperti aspek bisnis lainnya, era transformasi digital memaksa perusahaan untuk juga mengubah program kepemimpinan mereka untuk menghasilkan generasi pemimpin baru, pemimpin era digital.

Ketika model bisnis lama tidak lagi berfungsi, para pemimpin membutuhkan kemampuan baru. Namun sebagian besar perusahaan adalah “imigran” digital, baru di dunia ini dan dibangun di atas model lama seperti mekanisme kontrol dan pengembalian finansial. 

Sekarang, perusahaan sedang menskalakan untuk tujuan yang berbeda, seperti inovasi dan bergerak dengan kecepatan tinggi. Sembilan puluh persen perusahaan mendesain ulang organisasi mereka menjadi lebih dinamis, berpusat pada tim, dan terhubung. Perubahan ini tidak hanya membutuhkan model operasi baru, tetapi juga tipe kepemimpinan yang berbeda untuk memobilisasi dan menjalankan model ini.

Gambar Leadership Capabilities Needed to Succeed in a Digital World

Karena perubahan ini, organisasi membutuhkan orang yang dapat memimpin tim dan bermitra dengan ekosistem yang lebih luas. Tipe pemimpin baru ini harus memahami bagaimana membangun dan memimpin tim; membuat orang tetap terhubung dan terlibat; dan mendorong budaya inovasi, pembelajaran, dan perbaikan berkelanjutan. Mereka juga harus mampu memimpin tenaga kerja yang kini mencakup kontraktor, tenaga kerja kontingen, dan crowd talent.

Perekonomian saat ini membutuhkan generasi pemimpin baru dan agar tetap kompetitif, organisasi perlu mengubah program kepemimpinan internal mereka untuk membangun pemimpin baru yang memiliki keterampilan interdisipliner, dengan pemahaman tentang fungsi bisnis, industri, dan teknologi yang berbeda. Pemimpin di era digital dapat menciptakan budaya belajar dan nafas perbaikan setiap hari. Mereka cukup fleksibel untuk mengelola tim yang semakin banyak mencakup pekerja kontrak dan paruh waktu. Dua karakteristik terpenting dari pemimpin digital adalah mereka memiliki inovasi dalam DNA mereka dan berani mengambil risiko.

Membina pemimpin digital penting untuk bisnis apa pun, tetapi sangat penting bagi organisasi yang menjalani transformasi bisnis dan TI. Dalam ekonomi digital saat ini, ini termasuk perusahaan mana pun! Sudah waktunya bagi organisasi di berbagai sektor untuk mulai menginspirasi dan menghubungkan kembali budaya dan bakat perusahaan di seluruh organisasi untuk membangun cara berpikir, berkolaborasi, dan terhubung yang baru.

Pada dasarnya ada empat jenis peran yang harus dapat dicakup oleh para pemimpin digital:

  1. The venture capitalist (Kapitalis ventura): Para eksekutif yang memahami bagaimana investor berpikir dan mendekati inovasi dari perspektif penilaian. Mereka memahami permainan penilaian, berinvestasi dalam bakat dan mengembangkan inovasi. Mereka terutama berfokus pada mendidik orang lain tentang implikasi teknologi digital dan nilai yang diciptakannya.
  2. The innovators (Para inovator): Ini adalah pemimpin yang terus-menerus menjelajahi garis depan teknologi dan menguji bagaimana teknologi dapat meningkatkan bisnis. Mereka membayangkan kembali masa depan dan model bisnis yang mendukung visi tersebut. Mereka menciptakan peta jalan, strategi digital pemenang, dan mengatur langkah untuk perubahan.
  3. The transformer (Transformator): Ini adalah pemimpin yang memahami visi dan mampu mengubah operasi dan budaya. Mereka mengelola organisasi dan orang-orangnya melalui perubahan radikal dan mampu mendorong agenda digital ke depan.
  4. The enablers (Pemberdaya): Ini adalah eksekutif yang memungkinkan jalan dari inisiatif digital di papan gambar ke pasar. Mereka membawa dan membangun kemampuan teknis seperti analitik, desain dan pengembangan aplikasi yang memungkinkan pelaksanaan strategi. Mereka meningkatkan kepercayaan tenaga kerja dengan memberi mereka alat yang tepat dan membantu karyawan mengatasi tantangan digital.

Leadership: Old Rules vs. New Rules

Untuk mengidentifikasi dan mendukung tipe pemimpin ini, Chief Innovation Officer dan rekan level C mereka dapat bekerja sama untuk:

  • Pikirkan kembali model kepemimpinan organisasi, dengan fokus pada inovasi, pertumbuhan, inklusi, dan kolaborasi.
  • Identifikasi calon pemimpin digital dalam organisasi: pemodal ventura, inovator, transformer, dan enabler dan latih mereka.
  • Pastikan akuntabilitas dengan mengidentifikasi orang atau kelompok yang bertanggung jawab kepada C-level dan dewan untuk membangun pemimpin sebagai bagian dari strategi bisnis.
  • Mempromosikan orang-orang muda menjadi kepemimpinan lebih cepat, memberi mereka kesempatan untuk belajar di tempat kerja.
  • Kembangkan pengambilan risiko dan eksperimen dengan berfokus pada produk dan inovasi layanan baru. Eksperimen harus dibangun dalam DNA perusahaan.


Dalam upaya global transformasi digital, organisasi perlu menyadari bahwa para pemimpin di era digital membutuhkan kekuatan dan keterampilan yang berbeda. Organisasi perlu fokus pada inovasi dan kolaborasi. Mereka harus merestrukturisasi program kepemimpinan dan fokus pada pemberdayaan. Dengan memberdayakan calon pemimpin untuk berpikir, bertindak, dan bereaksi secara berbeda, perusahaan dapat memposisikan diri untuk keunggulan kompetitif di era digital ini.

Comments