P2P Lending Tumbuh Paling Mendominasi di Market Indonesia


Kemarin saya menghadiri acara Pembukaan 2019 Bandung ICT Expo yang diselenggarakan di Telkom University Bandung, dimana Keynote Speech disampaikan oleh Pak Sukarela Batunanggar Deputy Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dalam presentasi yang mengambil tema "Driving Digital Innovation to Create a Sustainable Finance" disampaikan bahwa digital disruption tidak hanya terjadi di bidang entertainment, traveling, transporation, tetapi juga di bi dang financial services.

Dalam perjalanannya, industri financial technology dapat digambarkan dalam roadmap sebagai berikut:

  • Fintech 1.0 General Ledger
  • Fintech 2.0 Internet Banking, ATM
  • Fintech 3.0 Digital Payment, P2P Lending
  • Fintech 3.5 Credit Scoring
  • Fintech 4.0 Financial Planner, Equity Crowd Funding, Digital Financial Innovation
Berdasarkan data dari Aftech dan OJK bulan Agustus 2019, bahwa jumlah pelaku industri fintech di Indonesia sebanyak 283, yang didominasi oleh pelaku P2P Lending sebanyak 43%, disusul Payment 26%, Market Provisioning 8%, Wealth Management 6%, Enabler 6%, Insurtech 3%, Equity Crowdfunding, serta pelaku lainnya 6%.

Hal tersebut tidak jauh berbeda yang terjadi di China, yang saya pelajari di saat ikut course di Alibaba Business School, bahwa profitability di industri fintech yang paling besar dan menguntungkan adalah di P2P Lending.

Comments